HALAMAN

Rabu, Ogos 10, 2011

DOA-DOA KETIKA MENUNTUT ILMU


بسم الله الرحمن الرحيم


Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasihani

Seorang Muslim hendaknya selalu meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala dalam setiap lini kehidupannya sebagai salah satu bentuk ibadah, berdasarkan  firman Allah subhanahu wata’ala,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (Al Mukmin: 60)








Maka seorang penuntut ilmu hendaknya memenuhi lisannya dengan doa dan dzikir kepada Allah ‘Azza wajalla dari mulai ia berangkat dari rumahnya menuju majelis ilmu hingga kembalinya. Seyogyanya doa yang dipanjatkan adalah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam atau terdapat dalam atsar salafus shalih.
Dalam menuntut ilmu, banyak sekali halangan dan rintangan menghadang, baik  yang datangnya dari luar maupun dari dalam. seperti terbatasnya fasilitas, beli kitab, ongkos, kendaraan, jauhnya majelis ilmu, ketiadaan waktu, sakit, kurang fit, dan lainnya. Atau penghalang lain berupa rasa malas, sulitnya menghafal, tidak konsentrasi, dan sebagainya. Bahkan penghalang berupa gangguan dari seseorang yang menghalang-halangi kita dalam menuntut ilmu.


* Doa keluar dari rumah menuju majlis ilmu
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepadaNya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah”.1


* Doa naik kendaraan (jika naik kendaraan) menuju majelis ilmu
بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ {سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ} الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”2









* Doa masuk masjid (jika taklim di masjid)
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، [بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ][وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ] اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi, dari setan yang terkutuk3. Dengan nama Allah dan semoga shalawat4 dan salam tercurahkan kepada Rasulullah5 Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku.”6


* Doa masuk rumah (jika taklim di rumah ustadz)
الَسَّلاَمُ عَلًيْكُمْ      …     بِسْمِ اللهِ
"Semoga keselamatan atasmu"7   ….   "Dengan nama Allah"8










* Doa sebelum belajar
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Wahai Rabbku, tambahkanlah ilmu bagiku.”9


* Doa agar diberi tambahan ilmu syar’i
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima."10
اَللَّهُمَّ اِنْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي وَارْزُقْنِي عِلْمًا يَنْفَعُنِي وَزِدْنِي عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنْ حَالِ أَهْلِ اَلنَّارِ
"Ya Allah, manfaatkanlah untuk diriku apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku dan ajarilah aku dengan apa yang bermanfaat bagiku dan limpahkanlah rizqi berupa ilmu yang bermanfaat bagiku11. Tambahkanlah ilmu kepadaku. Segala puji bagi Allah dalam keadaan apapun dan aku berlindung kepada Allah dari keadaan penghuni neraka."12


* Doa sesudah belajar
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.”13


* Doa keluar masjid
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ، اَللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
“Dengan nama Allah, semoga sha-lawat dan salam terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu dari karuniaMu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk”.14







* Doa agar terhindar dari rasa malas
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”15


* Doa untuk orang yang kita inginkan supaya diberi tambahan ilmu
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
"Ya Allah, berikanlah dia pemahaman terhadap agama.”16


* Doa agar terhindar dari ilmu yang tidak bermanfaat
اَللَّهُمَّ إِِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang tidak bermanfaat"17
Wallahu a’lam




__________
Footnote
1 HR. Abu Dawud 4/325, At-Tirmidzi 5/490, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/151.

2 HR. Abu Dawud 3/34, At-Tirmidzi 5/501, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/156.

3 HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ no.4591.

4 HR. Ibnu As-Sunni no.88, dinyatakan Al-Albani “hasan”.

5 HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ 1/528.

6 HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu Majah, dari hadits Fathimah radhiallahu’anha “Allahummagh fir li dzunubi waftahli abwaba rahmatik”, Al-Albani menshahihkannya karena beberapa syahid. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/128-129.

7 Allah Ta’ala berfirman,
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً
"Maka apabila kalian memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini), hendaklah kalian memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik." (An-Nuur:61)

8 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Apabila seseorang masuk ke rumahnya, lalu berdzikir kepada Allah (menyebut nama Allah) ketika memasukinya dan ketika makan, maka berkatalah syaithan, "Tidak ada tempat menginap (bermalam) bagi kalian (yakni teman-temannya dari bangsa jin-pent.) dan tidak ada makan malam." Dan apabila dia masuk (ke rumahnya) lalu tidak menyebut nama Allah ketika memasukinya, maka berkatalah syaithan, "Kalian mendapatkan tempat menginap." Dan apabila dia tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka berkatalah syaithan, "Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam." (HR. Muslim no.2018 dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu)

9 Surat Thaha ayat 114.

10 HR. Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 54, dan Ibnu Majah no. 925. Isnadnya hasan menurut Abdul Qadir dan Syu’aib Al-Arna’uth dalam tahqiq Zad Al-Ma’ad 2/375.

11 Riwayat Nasai dan Hakim dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu.

12 Riwayat Tirmidzi dengan sanad hasan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu.

13 HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153. Dari Aisyah Radhiallahu’anha, dia berkata: “Setiap Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam duduk di suatu tempat, setiap membaca Al-Qur’an dan setiap melakukan shalat, beliau mengakhirinya dengan beberapa kalimat.” Aisyah Radhiallahu’anha berkata: Aku berkata: “Wahai Rasululllah! Aku melihat engkau setiap duduk di suatu majelis, membaca Al-Qur’an atau melakukan shalat, engkau selalu mengakhiri dengan beberapa kalimat itu.” Beliau bersabda: “Ya, barangsiapa yang berkata baik akan distempel pada kebaikan itu (pahala bacaan kalimat tersebut), barangsiapa yang berkata jelek, maka kalimat tersebut merupakan penghapusnya. (Kalimat itu adalah: Subhaanaka wa bihamdika laa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik).” HR. An-Nasa’i dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, hal. 308. Imam Ahmad 6/77. Dr. Faruq Hamadah menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Tahqiq ‘Amalul Yaum wal Lailah, karya An-Nasa’i hal. 273.

14 Tambahan: Allaahumma’shimni minasy syai-thaanir rajim, adalah riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 129.

15 HR. Al-Bukhari 7/158.

16 HR. Al-Bukhari no. 143 dan Muslim no. 2477 dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma.

17 Riwayat Muslim





Tiada ulasan:

Catat Ulasan